Menggugat Kemunafikan atas Nama HAM

Mahmoud Ahmadinejad
Menggugat Kemunafikan atas Nama HAM
Demikian intisari pidato presiden Iran yang mengundang aksi
walkout para diplomat Barat dalam Sidang Tahunan Majelis Umum
PBB di New York, 23 September 2009


VIVAnews - Selama empat tahun terakhir, saya telah memaparkan

sejumlah tantangan utama yang dihadapi dunia. Saya pun telah mengutarakan pangkal penyebab tantangan-tantangan itu dan perlunya bagi kekuatan-kekuatan dunia untuk meninjau pandangan mereka dan mengupayakan mekanisme baru untuk mengatasi
masalah-masalah internasional.

Saya juga telah memperbincangkan dua pandangan yang bertentangan: yang satu lebih banyak berdasarkan kepentingan-kepentingan materialistik melalui penyebaran ketimpangan dan penindasan, kemiskinan dan perampasan, agresi, pendudukan dan muslihat, serta cenderung membawa seluruh dunia di bawah kendalinya dan menerapkan kemauannya kepada bangsa-bangsa lain. Pandangan ini tak lain hanya menghasilkan
frustrasi, kekecewaan, dan masa depan yang kelam bagi seluruh umat manusia.

Pandangan yang lain adalah yang berdasarkan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, mengikuti ajaran dari para nabi-Nya, menghargai martabat manusia dan berupaya membangun dunia yang aman bagi semua umat manusia, di mana semua orang dengan setara
bisa menikmati berkah perdamaian dan spiritualitas.

Yang terakhir ini merupakan pandangan yang menghargai semua umat manusia, bangsa, dan kebudayaan-kebudayaan yang berharga dalam menentang segala bentuk diskriminasi di dunia dan membaktikan diri kepada perjuangan yang terus-menerus untuk mendorong persamaan bagi semua pihak di depan hukum berdasarkan keadilan dan persaudaraan, serta menaruh landasan yang solid demi menjamin akses yang setara bagi semua umat manusia dalam menggapai ilmu dan pengetahuan.

Saya berulang kali menekankan perlunya membuat perubahan-perubahan fundamental dalam situasi di dunia saat ini dan bagi kehidupan manusia demi menciptakan masa depan yang cerah.

Maka, saya ingin berbagai beberapa hal mengenai perubahan-perubahan yang harus berlangsung.Pertama, situasi di dunia seperti saat ini tidak mungkin dilanjutkan. Kondisi yang tidak seimbang dan tidak menguntungkan saat ini bertentangan dengan sifat umat manusia dan bergerak ke arah yang berlawanan dengan kebenaran dan tujuan di balik penciptaan dunia.

Kini tidak mungkin lagi untuk menyuntikkan ribuan miliar dolar kekayaan yang semu ke perekonomian dunia hanya dengan mencetak aset-aset kertas yang tak berharga atau mentransfer inflasi dan masalah-masalah sosial dan ekonomi ke pihak-pihak lain melalui defisit-defisit anggaran yang parah.

Mesin kapitalisme yang tak terkendali dengan sistem pemikiran yang tidak adil telah berada di ujung jalan dan tak mampu lagi bergerak. Era pemikiran kapitalis dan penerapan salah satu pemikirannya bagi masyarakat internasional dan berupaya menguasai dunia atas nama globalisasi telah berakhir. Kini tidak mungkin lagi untuk mempermalukan bangsa-bangsa dan menerapkan kebijakan-kebijakan standar ganda bagi masyarakat dunia.

Berbagai pendekatan di mana realisasi kepentingan kekuatan-kekuatan tertentu dianggap sebagai satu-satunya kriteria untuk mengangkat demokrasi dan menggunakan
metode-metode intimidasi dan pengecohan terburuk di bawah mantel kebebasan sebagai praktik demokrasi haruslah ditolak. Begitu pula dengan pendekatan-pendekatan di mana para diktator digambarkan sebagai demokrat dan kurang legitamsi juga tidak boleh diterima.

Saatnya telah berakhir bagi mereka yang menentukan demokrasi dan kemerdekaan, sementara di saat yang sama mereka juga yang pertama-tama melanggar prinsip-prinsip fundamental. Mereka tidak bisa lagi duduk baik sebagai hakim maupun eksekutor serta
menantang para pemerintahan yang benar-benar dibentuk secara demokratis.
Kebangkitkan banyak bangsa dan ekspansi kebebasan di penjuru dunia tidak bisa lagi memungkinkan mereka untuk melanjutkan kemunafikan dan perilaku yang jahat. Maka, semua bangsa termasuk rakyat Amerika Serikat tengah menunggu perubahan yang nyata dan besar.Tak dapat dibayangkan bila kebijakan-kebijakan atas Palestina terus berlanjut: Mengusir seluruh populasi dari suatu negeri yang telah menjadi tanah air mereka selama lebih dari 60 tahun dengan kekuatan dan paksaan; menyerang mereka dengan segala bentuk senjata; mengabaikan hak-hak mereka untuk membela diri sementara banyak pihak menyebut penjajah sebagai kaum yang cinta damai dan melihat para korban sebagai teroris.

Bagaimana bisa kejahatan penjajah atas para perempuan dan anak-anak dan penghancuran rumah mereka didukung oleh sejumlah pemerintah tanpa syarat. Di saat yang bersamaan, para lelaki dan perempuan terjajah yang menjadi korban genosida dan blokade ekonomi yang parah tidak bisa mendapat kebutuhan pokok, pangan, air, dan obat-obatan. Mereka bahkan tidak diperbolehkan untuk membangun kembali rumah-rumah mereka yang hancur akibat serangan barbar selama 22 hari oleh rezim Zionis sementara musim dingin kian dekat. Para agresor dan pendukung mereka justru secara licik melanjutkan retorika mereka dalam membela hak asasi manusia dalam rangka menekan pihak-pihak lain.

(Saat Ahmadinejad mengucapkan dua kalimat di atas, para perwakilan dari negara-negara Barat - seperti Prancis, Amerika Serikat, Inggris, dan lain-lain - ramai-ramai melakukan aksi walkout dengan keluar dari ruang sidang kendati Ahmadinejad belum selesai berpidato. Presiden Iran itu tetap melanjutkan pidatonya - Redaksi)

Kini, tak dapat lagi diterima bahwa suatu minoritas yang kecil akan mendominasi politik, ekonomi, dan budaya dari penjuru dunia dengan jaringan mereka dan menciptakan bentuk baru perbudakan serta menghancurkan reputasi bangsa-bangsa lain -
bahkan termasuk bangsa Eropa dan AS - untuk mencapai ambisi-ambisi rasis mereka.
Kini tidak dapat diterima bahwa pihak-pihak yang berada ribuan kilometer jauhnya dari Timur Tengah akan mengirim pasukan mereka untuk melakukan intervensi militer dan menyebarkan perang, pertumpahan darah, agresi, teror, dan intimidasi di seluruh kawasan. Mereka pun menyalahkan protes negara-negara di kawasan itu - yang prihatin atas nasib dan keamanan nasional mereka - sebagai tindakan menentang perdamaian mencampuri urusan pihak lain. Lihatlah situasi di Irak dan Afganistan.

Artikel ini merupakan ringkasan dari pidato Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, dalam sidang tahunan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa di New York AS, 23 September 2009. Transkrip pidato sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan
dipublikasikan oleh Kedutaan Besar Iran di Jakarta

posted by Daddee @ 14:24, ,


If love is blind...

Entah apa yang membuka pikiran dan hatiku. Tapi saat ini aq merasakan lagi perasaan indah yang gusti Allah berikan kepada setiap manusia. Perasaan CINTA.

Aneh...karena aq kini mencintai seseorang yang dulu dekat dengan aq sebagai "adik". Dan kini dia hadir dalam hidupku dengan cintanya.
Aq selalu merindukan dia dan berharap akan ada pertemuan dalam waktu dekat. De...Aq cinta qmu...

posted by Daddee @ 13:00, ,


Back to life

Hoollaaaa...finally...I`m back to my own life. Setelah terbaring tak berdaya di kasur rumah sakit dan istirahat total beberapa waktu, akhirnya gw dah bisa kembali bekerja dan memulai lagikehidupan 'normal' seperti biasanya. Hanya saja mungkin banyak sekali perubahan. Diantaranya, gw dah resign dari tempat kerja lama dan pindah ke perusahaan milik sahabat gw. Walau mungkin ada 'perubahan drastis' dalam masalah "monthly payment" tapi buat gw ini tetap "SEBUAH BERKAH" dari yang Maha Kuasa karena gw masih diberi kehidupan dan jalan rezeki yang mudah, alhamdulillah.

Label:

posted by Daddee @ 10:09, ,


Akhirnya nulis lagi...

Wah... dah lama juga neh ga ngisi lagi ni blog. Padahal tiap hari gw baca berita juga blog²-nya orang. Punya sendiri malah di 'anggurin' :D. Maklum lah, beberapa bulan ini gw cukup sibuk juga ma kerjaan. Lom lagi dengan rasa "malas" yang kadang selalu datang...he...he..he.... mungkin rasa males itu yang lebih sering menghambat ketimbang kesibukan kerjanya. Tapi ga apalah...rumah sendiri ini. Mau ngapain juga bebas. Ga kena target apa-apa pula...ya ga? (maksud lo....?)

posted by Daddee @ 17:36, ,


Ada apa dengan dirimu cintaku?

Ada yang lain dalam diri anak gw waktu gw perhatiin beberapa minggu belakangan. Kondisi ini seperti pernah gw liat juga di waktu-waktu yang lalu. Dia seperti menyembunyikan sesuatu. Gw sering perhatiin matanya, dia seperti 'kesepian' dan gw sangat sedih akan hal itu. Gw mengaku sangat kurang dalam ngasih perhatian sama dia, karenanya gw memang sudah mulai memperbaikinya. Terutama di bulan Ramadhan ini. Momen yang sangat bagus seiring perubahan diri yang dilakukan anak gw di bulan puasa ini. Baru tahun ini dia melaksanakan puasa penuh, 1 hari. Dan sampai saat ini dia masih melaksanakannya. Alhamdulillah. Tapi gw masih resah dan kepikiran akan kondisi yang gw liat dalam diri anak gw. Gw pengen cari tahu, apa itu. Ada apa dengan dirimu cintaku?

posted by Daddee @ 10:57, ,